Permasalahan-permasalahan
yang Ditemukan dalam Pembelajaran Matematika
Permasalahan yang dihadapi oleh:
1.
Guru
- Kompetensi yang dimiliki guru bersifat terbatas.
- Kurang/ sulitnya mengikuti pelatihan guru dalam menggunakan metode, strategi, pendekatan, media dan lain sebagainya secara tepat.
- Kuota siswa dalam 1 kelas yang mayoritas melebihi batas kondusif kelas belajar.
- Memilih metode yang tepat dalam mengajar.
- Bukan tuntutan dari nurani dalam mengajar, melainkan mengutamakan materi.
- Tidak dapat menggunakan alat peraga matematika dengan baik dan menarik.
- Penguasaan kelas
- ü Adanya festival yang diselenggarakan di sekolah sehingga guru sulit mengkondisikan pembelajaran saat atau setelah festival tersebut.
- Lupa dalam melaksanakan refleksi kegiatan pembelajaran
- Porsi jam pelajaran yang kurang sehingga kurang maksimal
- Ekonomi mempengaruhi konsentrasi guru
- RPP dianggap merepotkan, tidak sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran
- Kurikulum yang diberlakukan pemerintah (bahan ajar, pembelajaran, penilaian kurikulum, dsb)
- Adanya sertifikasi apakah meningkatkan kinerja guru?
- Karakteristik siswa yang variatif
2.
Siswa
- Matematika sebagai pelajaran yang menakutkan (momok siswa).
- Mindset siswa masih banyak didapati adalah guru matematika yang cenderung galak.
- Matematika pelajaran yang membosankan (kaku karena selalu melibatkan angka-angka).
- Bingung saat dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
- Masih adanya jam pelajaran matematika setelah olahraga.
- Jam pelajaran siang yang kurang bergairah bagi siswa
- Fasilitas yang dimiliki siswa
- Perjuangan kurang, rasa malas, kurang tertarik, dan tidak sesuai dengan cita-cita
- Kemampuan siswa yang variatif, yang kurang dalam segi kemampuan merasa minder (diri sendiri, orang tua, lingkungan)
- Pembelajaran guru dianggap monoton
- Kondisi tubuh mempengaruhi konsentrasi siswa
- Pemahaman buku yang kurang, materi yang terlalu abstrak
3.
Kepala
Sekolah
- Sulitnya mengevaluasi tenaga kerja (khususnya guru matematika) dalam meningkatkan prestasi siswa terkhusus bidang matematika.
- Mengatur jam pelajaran matematika yang kondusif
- Sulit menciptakan aplikasi dari mata pelajaran khususnya matematika dalam ruang lingkup sekolah dengan pelayanan-pelayanan yang disediakan.
- Kurangnya kemampuan bersosialisasi (sekolah yayasan)
- Pengetahuan IT
- Rekruitmen kepala sekolah (di beberapa daerah)
- Kurangnya pelatihan
- Pengelolaan dana kurang optimal
4.
Dinas
Pendidikan
- Peningkatan kompetensi guru
- Peningkatan infrastruktur sekolah/ pendidikan
- Melakukan monitoring dan pengawasan sekolah
- Dana pemerintah tidak 100% diterima, daya serap 100% tetapi tidak sesuai dengan pelaksanaan
- Pelayanan administrasi yang kurang memadai, misal kenaikan pangkat
- Pengawas sekolah/ guru kurang rutin
5.
Orang
Tua
- Kompetensi yang dimiliki Orangtua khususnya dalam matematika (riwayat pendidikan Ortu).
- Kurang pengalamannya orang tua dalam memberikan pelayanan yang baik bagi anak, seperti mengarahkan bimbel dsb.
- Biaya pendidikan
- Tuntutan terhadap anak
- Keteladanan terhadap anak
- Komunikasi terhadap anak, karena sibuk karier dsb
- Orang tua kurang peka terhadap kebutuhan anak
6.
Lingkungan
- Kurangnya sarana dan prasarana
- Suasana akademis
7.
Matematis
- Konteks soal tidak sesuai dengan yang dihadapi siswa
- Materi pra syarat yang harus dimiliki untuk menopang suatu materi tertentu
- Sifat kontinuitas matematika
- Materi yang padat, jadi terkesan menuntut hafalan
- Matematika simbolik, tidak kontekstual (manfaat materi tersebut belum diketahui)
- Tingkat kesulitan soal (tingkat kesulitan soal yang tidak sama pada masing-masing sekolah, daerah, dsb)
8.
Pembelajaran
- Apersepsi
- Pembelajaran belum didukung media
- Pembelajaran belum didukung perangkat (RPP, buku ajar, dsb)
0 komentar:
Posting Komentar