ali.maskur388@gmail.com

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 12 Oktober 2015

Bagan Kerangka Berpikir

KERANGKA PIKIR

1st Caption

“EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN METODE PBL DENGAN SEBUAH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA”


2nd Caption

“PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HOTS SISWA”


3rd Caption

“EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE PBL DENGAN SEBUAH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP TERHADAP MATEMATIKA SISWA”



Isu-isu dalam Dunia Mengajar dan Belajar Matematika

1st Issue

              “PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA”




2nd Issue
           
                                    “PENINGKATAN KEMAMPUAN HOTS SISWA”



3rd Issue

                          “PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA”



4rd Issue
                              “EFEKTIFITAS DIADAKANNYA SERTIFIKASI SEBAGAI 
                                                  PENINGKATAN KINERJA GURU”




Permasalahan-permasalahan yang muncul pada Pembelajaran Matematika Ditinjau dari Berbagai Aspek



Permasalahan-permasalahan yang Ditemukan dalam Pembelajaran Matematika
Permasalahan yang dihadapi oleh:
1.    Guru

  • Kompetensi yang dimiliki guru bersifat terbatas.
  • Kurang/ sulitnya mengikuti pelatihan guru dalam menggunakan metode, strategi, pendekatan, media dan lain sebagainya secara tepat.
  • Kuota siswa dalam 1 kelas yang mayoritas melebihi batas kondusif kelas belajar.
  • Memilih metode yang tepat dalam mengajar.
  • Bukan tuntutan dari nurani dalam mengajar, melainkan mengutamakan materi.
  • Tidak dapat menggunakan alat peraga matematika dengan baik dan menarik.
  • Penguasaan kelas
  • ΓΌ Adanya festival yang diselenggarakan di sekolah sehingga guru sulit mengkondisikan pembelajaran saat atau setelah festival tersebut.
  • Lupa dalam melaksanakan refleksi kegiatan pembelajaran
  • Porsi jam pelajaran yang kurang sehingga kurang maksimal
  • Ekonomi mempengaruhi konsentrasi guru
  • RPP dianggap merepotkan, tidak sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran
  • Kurikulum yang diberlakukan pemerintah (bahan ajar, pembelajaran, penilaian kurikulum, dsb)
  • Adanya sertifikasi apakah meningkatkan kinerja guru?
  • Karakteristik siswa yang variatif

2.    Siswa
  • Matematika sebagai pelajaran yang menakutkan (momok siswa).
  • Mindset siswa masih banyak didapati adalah guru matematika yang cenderung galak.
  • Matematika pelajaran yang membosankan (kaku karena selalu melibatkan angka-angka).
  • Bingung saat dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
  • Masih adanya jam pelajaran matematika setelah olahraga.
  • Jam pelajaran siang yang kurang bergairah bagi siswa
  • Fasilitas yang dimiliki siswa
  • Perjuangan kurang, rasa malas, kurang tertarik, dan tidak sesuai dengan cita-cita
  • Kemampuan siswa yang variatif, yang kurang dalam segi kemampuan merasa minder (diri sendiri, orang tua, lingkungan)
  • Pembelajaran guru dianggap monoton
  • Kondisi tubuh mempengaruhi konsentrasi siswa
  • Pemahaman buku yang kurang, materi yang terlalu abstrak
 3.    Kepala Sekolah
  • Sulitnya mengevaluasi tenaga kerja (khususnya guru matematika) dalam meningkatkan prestasi siswa terkhusus bidang matematika.
  • Mengatur  jam pelajaran matematika yang kondusif
  • Sulit menciptakan aplikasi dari mata pelajaran khususnya matematika dalam ruang lingkup sekolah dengan pelayanan-pelayanan yang disediakan.
  • Kurangnya kemampuan bersosialisasi (sekolah yayasan)
  • Pengetahuan IT
  • Rekruitmen kepala sekolah (di beberapa daerah)
  • Kurangnya pelatihan
  • Pengelolaan dana kurang optimal
4.    Dinas Pendidikan
  • Peningkatan kompetensi guru
  • Peningkatan infrastruktur sekolah/ pendidikan
  • Melakukan monitoring dan pengawasan sekolah
  • Dana pemerintah tidak 100% diterima, daya serap 100% tetapi tidak sesuai dengan pelaksanaan
  • Pelayanan administrasi yang kurang memadai, misal kenaikan pangkat
  • Pengawas sekolah/ guru kurang rutin
5.    Orang Tua
  • Kompetensi yang dimiliki Orangtua khususnya dalam matematika (riwayat pendidikan Ortu).
  • Kurang pengalamannya orang tua dalam memberikan pelayanan yang baik bagi anak, seperti mengarahkan bimbel dsb.
  • Biaya pendidikan
  • Tuntutan terhadap anak
  • Keteladanan terhadap anak
  • Komunikasi terhadap anak, karena sibuk karier dsb
  • Orang tua kurang peka terhadap kebutuhan anak
6.    Lingkungan
  • Kurangnya sarana dan prasarana
  • Suasana akademis
7.    Matematis
  • Konteks soal tidak sesuai dengan yang dihadapi siswa
  • Materi pra syarat yang harus dimiliki untuk menopang suatu materi tertentu
  • Sifat kontinuitas matematika
  • Materi yang padat, jadi terkesan menuntut hafalan
  • Matematika simbolik, tidak kontekstual (manfaat materi tersebut belum diketahui)
  • Tingkat kesulitan soal (tingkat kesulitan soal yang tidak sama pada masing-masing sekolah, daerah, dsb)
8.    Pembelajaran
  • Apersepsi
  • Pembelajaran belum didukung media
  • Pembelajaran belum didukung perangkat (RPP, buku ajar, dsb)